Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasib Enzim Pencernaan Gastrointestinal dari Gugus Magnesium Oksida: Karakterisasi In Silico

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasib Enzim Pencernaan Gastrointestinal dari Gugus Magnesium Oksida: Karakterisasi In Silico

ABSTRAK
Baru-baru ini, titik-titik gugus oksida logam telah beralih ke pertimbangan medis dan biologis. Sistem pencernaan terdiri dari berbagai tingkat pH yang dapat memfasilitasi pembentukan gugus oksida logam secara hipotetis. Gugus-gugus tersebut selanjutnya dapat berinteraksi dengan enzim sistem pencernaan dan menghasilkan kompleks protein gugus logam–enzim. Penelitian saat ini menyelidiki profil dari 50 kompleks tersebut menggunakan teknik docking molekuler. Sebanyak lima gugus magnesium oksida—Mg4O4 , Mg5O5 , Mg6O6 , Mg7O7 , dan Mg8O8 — dirancang , dioptimalkan , dan didocking dengan 10 metaloenzim terkait sistem pencernaan manusia (3P95, 4A94 , 2V77 , 2JBK , 1PJP, 1N1M, 1X0V, 1BSI, 1C8Q, 1ZLI). Kompleks tersebut diproduksi menggunakan simulasi docking molekuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik-titik gugus magnesium oksida (MgO-CD) menunjukkan interaksi nonikatan dengan berbagai enzim. Afinitas pengikatan gugus MgO dengan enzim berkisar antara -8,8 hingga -2,9 kkal/mol. Karboksipeptidase B (Protein Data Bank [PDB] ID: 1ZLI) dan Mg8O8 menunjukkan interaksi paling signifikan dengan -8,8 kkal/mol dan Ki 0,35 µM. Interaksi tersebut membantu untuk memahami aktivitas enzimatik karboksipeptidase B (IZLI) pada gejala hipermagnesemia, yang menyebabkan terbentuknya protein yang tidak terdegradasi.

Abstrak Grafis

You May Also Like

About the Author: fyvver

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *