
Abstrak
LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan sumber air limbah dengan berbagai patogen dan komponen kimia yang kompleks. Pengolahan air limbah rumah sakit akan mengurangi pembuangan patogen potensial dan polutan mikro organik ke lingkungan dan menyediakan kemungkinan untuk daur ulang air. Dalam penelitian ini, sistem pengolahan ozonasi-adsorpsi (HOA) hibrida dipasang dan dioperasikan untuk mengolah air limbah sekunder rumah sakit dengan kapasitas kerja 300 m 3 /jam. Proses hibrida tersebut terdiri dari ozonasi dan filtrasi karbon aktif, diikuti oleh ozonasi lainnya.
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dosis ozon 240–300 g/jam, proses HOA dapat secara efektif menghilangkan kebutuhan oksigen kimia (>80%) dan total coliform, Legionella , Salmonella , Clostridium perfringens , Staphylococcus aureus , dan Escherichia coli . Kebutuhan oksigen kimia (COD) menurun dari 59,15 ± 14,41 mg/L untuk efluen sekunder menjadi 9,54 ± 8,74 mg/L. Namun, proses HOA memiliki sedikit efek pada karbon organik terlarut (DOC), konduktivitas, klorida, kesadahan total dan kalsium, alkalinitas total, fosfat, dan total padatan terlarut, mungkin karena berkurangnya efektivitas karbon aktif dalam unit filtrasi. Efluen tersier yang diolah digunakan sebagai air make-up pada laju 15 m3 / jam, sekitar 1,5% dari laju sirkulasi air dalam menara pendingin. Selama masa penyelidikan selama 5 bulan, koefisien kinerja yang dikoreksi (COP* act , rasio laju pemindahan panas terhadap konsumsi energi kompresor yang dikoreksi terhadap suhu standar) ditemukan tidak berbeda secara signifikan dari yang terjadi ketika air leding digunakan sebagai air make-up (COP* act 4.907 ketika menggunakan air leding dan COP* act 4.920 ketika menggunakan air yang diolah secara tersier).
KESIMPULAN
Dengan dosis ozon 240–300 g/jam, proses ini sangat efektif untuk menghilangkan COD (>80% penghilangan COD) dan menghilangkan total coliform, Legionella, Salmonella, C. perfringens , S. aureus , dan E. coli. Meskipun terdapat kesadahan air dan fosfat dalam air limbah yang diolah, tindakan COP* dari pendingin berpendingin air selama periode investigasi 5 bulan tidak berbeda secara signifikan dari saat air keran digunakan sebagai air pengganti. Ini mungkin karena air yang diozonisasi memiliki potensi kerak yang terbatas, dan ozon yang terlarut dalam limbah tersier yang diolah dapat membantu mencegah pembentukan biofilm pada permukaan penukar panas. © 2025 Society of Chemical Industry (SCI).